carilah hatimu di tiga tempat

Carilahia di tiga tempat BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Carilah hatimu di tiga tempat; >>Temui hatimu sewaktu bangun membaca Al-Quran. >>Tetapi jika tidak kau temui,carilah hatimu ketika mengerjakan solat. >>Jika tidak kau temui juga,kau carilah hatimu ketika duduk tafakkur mengingati mati. Carilah temanmu yang memiliki berat badan seimbang. Lalu tentukan terlebih dahulu yang akan menjadi penunggang dan kuda. Siswa bisa menentukan dengan suit terlebih dahulu. • Anak yang menjadi kuda akan menggendong temannya di garis awal. Saat diberi aba-aba, berjalan atau berlarilah sampai dengan garis akhir. Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur'an, di saat engkau berada di majlis dzikir (majlis ilmu) dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi." Carilah hatimu di tiga tempat : (1). Ketika mendengarkan Al-Qur'an. (2) Di majelis dzikir (yang didalamnya diajarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Jika engkau tidak dapati hatimu ditempat- tempat ini, maka mohonlah kepada Allah k agar menganugerahkan 'hati' karena sesungguhnya engkau tidak punya 'hati'". (Fawaa'idul Fawaa'id SahabatAbdullah bin Mas'ud "Carilah hatimu di tiga tempat: saat mendengarkan Al-Qur'an, dalam majelis zikir, dan saat sedang menyendiri. Jika kamu tidak menemukannya juga, ketahuilah bahwa kamu tidak memiliki hati, dan mintalah kepada Allah agar memberi hati yang baru." Site De Rencontre Noirs Et Blancs. Carilah Hatimu di 3 Tempat Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah berkata اطلب قلبك في ثلاثة مواطن عند سماع القرآن وفي مجالس الذكر وفي أوقات الخلوة فان لم تجده في هذه المواطن فسل الله أن يمن عليك بقلب فانه لا قلب لك “Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur’an, di saat engkau berada di majlis dzikir majlis ilmu dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi” Al Fawaid 1/148 Postingan populer dari blog ini Istimror Istimror = berulang-ulang = kontinyu = konsisten Islam mengajarkan kita untuk istimror, yakni melakukan amalan secara terus-menerus, berulang-ulang, menjaga konsistensi dalam beramal. Seringkali kita terlalu bersemangat sehingga kita melakukan sebuah amalan besar namun hanya pada titik semangat itu saja. Sedangkan Allah sangat mencintai perbuatan yang istimror kontinyu meskipun sedikit Muttafaqun alaih. Istimror memang sulit karena sifat manusia yang mudah bosan dan semangatnya yang turun naik. Istimror membutuhkan ketekunan untuk terus melakukannya. Maka dalam banyak hal, keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sifat istimror dibanding faktor lainnya. Istimror dalam bahasa syari’at adalah istiqomah. Istiqomah adalah keteguhan prinsip mempertahankan amalan di waktu lapang maupun di waktu sempit. Istiqomah juga merupakan jalan menuju husnul khotimah. Disamping memang disyari’atkan, istimror memiliki hikmah yang dalam dilihat dari berbagai aspek. Saya Hal jazaa-ul ihsaani illal ihsaan Bismilah Jika ditanya mengenai ayat favorit saya di dalam Al-Qur'an, ternyata lumayan banyak " bukan berarti ayat-ayat yang lain biasa-biasa saja, melainkan karena ilmu saya yang masih sedikit inilah yang belum mampu mengkaji keagungan ayat-ayat lainnya. Akhir-akhir ini saya suka sekali dengan ayat ini "Hal jazaauul ihsaani illal ihsaan" "Tidak ada balasan untuk kebaikan, selain kebaikan pula" { Ar-Rahman 60} Allah berfirman bahwa kebaikan pastilah akan dibalas dengan kebaikan. dan tidak ada keraguan dalam kitab suci Al-Qur'an ini. sangat mengherankan apabila kita ragu berbuat kebaikan. apalagi merasa rugi untuk berbuat baik. padahal setiap apa yang kita lakukan niscaya akan kembali lagi kepada kita. barang siapa yang menanam, ia yang menuai. barang siapa menanam kebaikan, maka kebaikan pulalah yang akan ia tuai. Menjadi Sadar dan Berlatih Sabar Aku teramat mencintai anak-anak, sangat nyaman mengasuh, juga mengajari anak-anak. Luar biasa bersyukur atas anugerah indah ini, buah hati anugerah Allah, Tsabit dan Qiya. Dulu, saat belum menikah, pernah terpikir di benakku; Memang bisa ya seorang ibu kehilangan sabar? Bukankah anak adalah kebahagiaan?. Ah aku pasti bisa menjadi ibu yang penyabar. Ya. Aku memang berhasil melalui 2 tahun kehidupan pertama anakku bisa dibilang dengan hati lapang dan tenang, semua anugerah dari Allah. Anakku tumbuh dengan sangat baik. Tak pernah aku membentak anakku, apalagi memukul. Alhamdulillah. Sampai suatu saat, datanglah masa dimana anakku berada pada fase toddler yang; memiliki otoritas dan pilihannya sendiri, sudah bisa menolak, dan amat berpegang kuat pada pendapat dan kemauannya. Ya.. Sebenarnya aku tahu karakter ini baik untuk kehidupannya kelak; anak berlatih mengambil keputusan beserta konsekuensinya, juga berlatih untuk mengutarakan pendapat dan memiliki opini - tentu saja jika oran Oleh Ustadz Fuad Al Hazimi – Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah berkata Donasi Situs Islam Arrahmah Arrahmah Care Rp 0terkumpul اطلب قلبك في ثلاثة مواطن عند سماع القرآن وفي مجالس الذكر وفي أوقات الخلوة فان لم تجده في هذه المواطن فسل الله أن يمن عليك بقلب فانه لا قلب لك “Carilah hatimu di tiga tempat ini ; di saat engkau mendengarkan Al Qur’an, di saat engkau berada di majlis dzikir majlis ilmu dan di saat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar Memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi” Al Fawaid 1/148 Allah Jalla fie Ulaahu berfirman إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal”. QS Al Anfal 2 إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآَيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong”. QS As Sajdah 15 MAKNA TADABBUR التفكر والتأمل لأيات القرءان من أجل فهمه وإدراك معانيه وحكمه والمراد منه “Tadabbur adalah memperhatikan dan menghayati ayat-ayat Al Qur’an agar dapat memahami dan mengerti artinya, hukumnya dan maksud dari ayat-ayat tersebut “ TANDA-TANDA TADABBUR AL QUR’AN وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آَمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul Muhammad, kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran Al Quran yang telah mereka ketahui dari kitab-kitab mereka sendiri; seraya berkata “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad shollallohu alaihi wasallam .” QS Al Maidah 83 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal”. QS Al Anfal 2 قُلْ آَمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا “Katakanlah “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman sama saja bagi Allah. Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata “Maha suci Rabb Kami, sesungguhnya janji Rabb Kami pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” QS Al Isra’ 107 – 109 أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آَدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis”. QS Maryam 58 وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا “Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat- ayat dari Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli dan buta”. QS Al Furqon 73 اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabb nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. ” QS Az Zumar 23 KESIMPULAN TANDA-TANDA TADABBUR Hadirnya hati dan pikiran saat membaca Al Qur’an Menangis karena takut kepada Allah Bertambah khusyu’ dan tadhorru’ merendahkan diri Bertambah imannya Gembira dan cinta akan janji Allah Merinding karena takut kpd Allah Tersungkur sujud karena takjub DO’A PARA PECINTA AL QUR’AN Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa yang sedang mendapatkan musibah, kesedihan hati dan kegundahan jiwa kemudian membaca do’a ini pastilah Allah akan menghilangkan semua kesedihan dan kesulitannya serta menggantikan dengan jalan keluar baginya”. اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوْبِناَ، وَنُوْرَ صُدُوْرِناَ، وَجَلاَءَ أَحْزَانِناَ، وَذَهَابَ هُمُوْمِناَ. “Ya Allah jadikanlah Al Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya yang menyinari dada kami, pelipur duka kami dan penghapus kesedihan kami”. Lalu seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallohu alaihi wasallam “Ya Rasulallah, bolehkah kami menghafalkannya ?”. Beliau menjawab “Aku anjurkan bagi yang mendengarnya agar menghafalkan dan mengamalkannya”. HR. Hakim dalam Al Mustadrak, beliau berkata Hadits ini Shahih dengan persyaratan Imam Muslim اَللَّهُمَّ ارْحَمْناَ بِالْقُرْآنْ، وَاجْعَلْهُ لَناَ إِماَماً وَنُوْراً وَهُدًى وَرَحْمَةْ . اَللَّهُمَّ ذَكِّرْناَ مِنْهُ ماَ نَسِيْناَ، وَعَلِّمْناَ مِنْهُ ماَ جَهِلْناَ، وَارْزُقْنـاَ تِلاَوَتَهُ آناَءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهاَرْ، وَاجْعَلْهُ لَناَ حُجَّةً، ياَ رَبَّ الْعاَلمَيِنْ. “Ya Allah limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami dengan Al Qur’an, jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami”. “Ya Allah ingatkanlah apa-apa yang kami lupa darinya, ajarkanlah yang kami tidak tahu, dan limpahkanlah rizki kepada kami dalam bentuk membacanya sepanjang siang dan malam hari. Dan jadikanlah ia pembela kami di hari kiamat nanti, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang“. samirmusa/

carilah hatimu di tiga tempat