dakwah rasulullah saw di madinah erat kaitannya dengan peristiwa
Kalausesudah peristiwa hijrah Rasul saw., sakinah masih tetap turun kepada Nabi saw., maka tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa beliau tidak memerlukannya lagi pada saat hijrah itu. kita berrada di zaman Rasulullah saw. Dan sunnah yang sysriatkan Allah bagi umatnya. Wahai Umat Islam, Pahamilah ! Kepada setiap muslim, baik dari kalangan
DakwahRasulullah di Madinah erat kaitannya dengan peristiwa a. keinginan Rasulullah SAW agar secepatnya Islam sampai ke Madinah b. terjadinya perang Uhud sehingga nabi hijrah ke Madinah c. Hijriyah nya umat Islam beserta orang Yahudi d. hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah karena adanya tekanan kafir Quraisy dia Arab
Persoalankeadilan ini erat kaitannya dengan perbuatan Allah dan perbuatan manusia, dan paham kehendak mutlak Tuhan. • Memantapkan hati Nabi Ketika menyampaikan dakwah, Nabi SAW, kerap kali berhadapan dengan para penentang. maka jelaslah Alquran itu ada yang diturunkan di Mekkah dan Madinah. Demikian juga undang-undang tasyri'nya
Dimadinah Rasulullah mendapatkan sahabat (anshor) yang makin hari makin bertambah banyak. itu sebagai bekal dakwah bagi seorang da'I hendaklah melengkapi dirinya dengan beberapa pengetauan dan pengalaman yang erat kaitannya dengan masyarakat. Misalnya sosiologi , Ekologi, Psikologi, Ilmu sejarah, Ilmu politik, Ilmu Hukum, antropologi dan
Jadilarangan berbuat zina erat kaitannya dengan kekejian dan perangai buruk, dengan adanya larangan berzina dapat menjauhkan kita dari kekejian dan perangai buruk. Strategi dakwah nabi muhammad saw di madinah sangat menarik. Banyak orang yang mempercayai nabi muhanmad saw, diantara strateginya yaitu meletakkan dasar dasar kehidupan bergama
Site De Rencontre Noirs Et Blancs. Salah satu materi PAI kelas 10 adalah materi meneladani perjuangan dakwah Rasululllah Saw di Madinah. Ada banyak keteladanan dalam kisah Nabi Saw pada fase perjuangan di Madinah ini. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di MadinahA. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke MadinahB. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan SosialC. Strategi Dakwah Nabi di Madinah1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja4. Penaklukan Mekah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Di dalam bab ini, ada berbagai sub pembahasan. Kamu bisa cek daftar isinya ini A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad saw. 1. Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Hijrah secara bahasa artinya berpindah. Adapun dalam pembahasan ini, hijrah didefinisikan sebagai berpindahnya Rasulullah saw. dan para sahabatnya dari Makkah ke Yastrib Madinah. Peristiwa hijrah merupakan titik awal dakwah Rasulullah yang baru. Ketika di Makkah, beliau tidak memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga dalam dakwahnya beliau ditekan oleh kaum kafir Quraisy. Adapun di Madinah beliau memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga beliau lebih leluasa dalam melaksanakan dakwahnya. 2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke Madinah Merupakan perintah Allah Swt. Dakwah di Makkah sudah tidak berkembang Masyarakat Madinah memberikan kekuasaan pemerintahan terhadap beliau Penyiksaan dan pemboikotan yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum muslim B. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah Substansi adalah inti atau pokok. Dalam hal ini, inti dakwah Nabi Saw. di madinah adalah 1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin Kaum Muhajirin adalah sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Adapun kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang menolong Nabi dan para sahabatnya. Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar adalah untuk mengikat setiap pengikut Islam yang terdiri atas berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam. 2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam Di Madinah, Nabi saw. membentuk masyarakat dengan berlandaskan islam. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang disatukan dengan pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama. Dalam hal ini, beliau menjadikan islam sebagai asas dalam bermasyarakat. Dalam pelaksanaanya beliau mengaplikasikan beberapa hal, yaitu Kebebasan beragama Melaksanakan setiap hukum islam Menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan 3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan Sosial Selain mengajarkan ahlak dan ibadah, beliau saw. juga mengajarkan urusan-urusan keduniaan. Beliau mampu menggabungkan aspek keduniaan dan keakhiratan menjadi sebuah sinergi yang begitu brilian. Pengaruh beliau hingga saat ini masih terasa oleh seluruh kaum muslim di dunia. C. Strategi Dakwah Nabi di Madinah Sebagai seorang pemimpin dan politisi, Nabi Saw. membuat berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang beliau inginkan. Diantara strategi tersebut ialah 1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi adalah seperti berikut Membangun masjid Membangun ukhuwah Islamiyah Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim 2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing Politik luar negeri islam adalah dengan dakwah dan jihad. Ketika suatu kaum/Negara sudah beliau dakwahi agar masuk islam atau tunduk kepada aturan islam dengan membayar jizyah, dan mereka menolak juga menentang keras islam maka kaum tersebut akan diperangi oleh Rasulullah saw. Hal inilah yang dialami oleh kaum Quraisy. Mereka terus menentang keras dakwah Nabi. Sehingga akhirnya terjadilah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum kafir Quraisy, diantaranya Perang Badar Perang Uhud Perang Ahzab Selain itu Nabi Muhammad juga memerangi musuh-musuhnya selain kaum Quraisy, diantaranya adalah dalam Perang Hunain Perang Tabuk Perang Mu’tah 3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja Genjatan senjata antara Nabi Muhammad saw. dan musyrikin Quraisy telah memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. untuk melirik negeri-negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang ditempuh Nabi Muhammad saw. adalah dengan berkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut. Di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalah raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak satu pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw. Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan baik dan simpati dan ada pula yang menolak dengan kasar sepert yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia tidak sekadar menolak, bahkan utusan Nabi Muhammad saw. ia bunuh dengan kejam. 4. Penaklukan Mekah Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Akhirnya Makkah pun berada dalam kekuasaan dan pemerintahan islam. Nah itulah berbagai peristiwa di Madinah yang menjadi dasar materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah Saw di Madinah. Semoga bisa bermanfaat. Post Views 3,495
A. Latar BELAKANG Puas abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah saw. di Mekah, bangsa Quraisy melakukan pemboikotan terhadap bani Hasyim dan anak laki-laki Muthalib keluarga besar Muhammad saw. untuk melupuhkan persuasi Muhammad saw. Bilang pemboikotan tersebut antara lain ; Mengakhirkan perikatan perkawinan. Mengemudiankan perkariban jual beli. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi. Tidak suka-suka sokong-menolong. Pemboikotan itu tertulis diatas selembar sahitah maupun plakat yang digantung di kiblat dan lain akan dicabut sebelum Muhammad saw. menghentikan gerakannya. Sejauh tiga perian bani Hasyim dan bani Muthalib menderita kefakiran dan juga banyak pemuja Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan hidup dan memakamkan diri karena pemboikotan itu. Di tambah lagi datangnya ujian kepada Rasulullah saw. pada tahun ke-10 dari tahun kenabian 620 M yaitu wafatnya paman beliau Abu Thalib pada usia dan istrinya, Khadijah yang sangat Rasulullah cintai. Dalam sejarah hal ini disebut Amul Huzni waktu kesedihan atautahun sukacita. Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang Quraisy makin bahaduri menganggu dan hadang Rasulullah dengan membanting cerih kepunggun nabi dan mencekik setakat nabi hamper meninggal. Oleh karena itu, Nabi Muhammad bersama Zaid kedelai Harisah pergi eksodus ke Taif untuk berdakwah dan pergok pemuka-pemuka kabilah Tsaqi dan mengajak mereka kepada islam. Namun ajakan kamu ditolak dengan kasar hingga mengusir, menyoraki, dan mengejar Rasulullah saw. pada saat itu Rasulullah berlindung dibawah tanaman anggur di ladang Utba dan Syaiba anak Rabia dengan keadaan ketaton. Muhammad saw. dan pengikutnya terus tertimpa kesulitan dan hambatan tetapi mereka sabra dan tawakal. Karena menghadapi eksamen nan sangat berat dan tingkat perjuangan yang sudah fertil pada puncaknya, Rasulullah saw. diperintahkan maka itu Allah SWT. bagi menjalani Isra dan Mikraj berasal Mekah menuju Baitul Maqdis di Palestina dan selanjutnya naik ke langit sebatas Sidratul Muntaha QS Al-Isra/171. Pada malam tanggal 17 rajab tahun ke-11 dari kenabian dan ditempuh hanya dalam satu lilin batik. Hikmah berpokok kejadian Isra dan Mikraj antara bukan Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad saw. yang tak pernah diberikan Yang mahakuasa SWT. Kepada manusia dan rasul-nabi sebelumnya. Membukit kekuatan iman dan keyakinan ia ibarat Rasul kerjakan terus menempikkan agama Yang mahakuasa kepada seluruh umat manusia. Menjadi testing bagi kabilah muslim sendiri sejauh mana mereka berkepastian dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu kemarin. Situasi ini diolok-olok oleh suku bangsa Quraisy dan menudun Nabi Muhammad saw. sudah lalu sinting. Kendati demikian, terserah nan berketentuan terhadap hal ini, yaitu Abu Bakar sehingga namanya di tambahkan As Sidik. Nan As Sidik artinya bermartabat. B. Perpindahan Nabi MUHAMMAD SAW. KE YATSRIB MADINAH Faktor-faktor yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Yatsrib Madinah antara tidak 1. Cak semau tanda-tanda nan memerosokkan hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Yastrib madinah antara lain Puas tahun 621 M. sudah lalu datang 13 anak adam penduduk Yastrib menemui Nabi Muhammad saw. dibukit Aqadah nan berikrar masuk selam perjanjian Aqabah I Lega tahun 622 M, datang sebanyak 73 basyar Yastrib ke Mekah terdiri mulai sejak suku Aus dan Khazraj. Saat itu mereka terbantah datnag buat berbuat haji, tetapi sesungguhnya untuk merodong rasulullah dan mengajaknya mengimbit ke Yastrib serta berjanji membela, mempertahankan dan melindungi Rasulullah beserta penyembah dan keluarganya seperti melindungi diri mereka sendiri. perjanjian Aqbah II. Akhirnya , Rasulullah menyuruh sahabat-sahabtnya berpindah bersama. 2. Ada bentuk pembunuhan terhadap Rasulullah saw. oleh kaum kufur Quraisy nan kesepakatannya diputuskan maka dari itu pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa Mereka lalu khawatir apabila Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yastrib dan akan menyerang delegasi-rombongan membahu Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Keadaan ini mengakibatkan ketakberuntungan bagi perniagaan mereka. Mereka akan membunuh Muhammas sebelum kamu masuk pindah ke Yastrib. Kejadian ini dilakukan demi keselamatan dan futur bangsa Quraisy. Mereka menyusun tulang beragangan pembunuhan Muhamma dengan cara setiap kaki Quraisy membawa seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh tungkai Quraisy, kemudian mengepung flat Nabi saw. dan akan membunuhnya di saat pagi buta saat anda melaksanakan shalat fajar. Rencana tersebut diketahui Rasulullah saw. yang kemudian menata strategi dengan menanyakan Ali bin abi Thalib untuk tidur ditempat beliau. Rasulullah berkemas sendiri dan meninggalkan flat, tampak disekeliling rumahnya para pemuda kaum Quraisy tertidur lelap. Lebih jauh Rasulullah condong rumah Duli Bakar Sidik dan mereka menuju ke gua di bukin Tsur, sebelah daksina kota Mekah lakukan sembunyi beberapa tahun. Pemuda-pemuda Quraisy sederum mengejar dan menjelajahi seluruh kota bakal mencari Rasulullah saw. ketika memafhumi yang tidur ternyata Ali Polong Abi Thalib, belaka alhasil zero. Mereka menyusul kea rah Yatsrib dan sebatas pula di Lubang Tsur, akan sekadar mereka tida menemukan seorang pun disana karena gapura gorong-gorong tertutupi oleh jarring laba-laba seakan bukan perkariban turunan masuk ke gua tersebut. Mereka sekali lagi pun dengan tangan hampa. Selama tiga masa nabi Muhammad dan Serbuk Bakar bersembunyi, kemudian mereka kembali meneruskan perjalanan. C. AKHIR PERIODE DAKWAH RASULULLAH DI Ii kabupaten MEKAH Dengan hijrahnya Rasulullah saw. dari Mekah ini, berakhirlah periode permulaan album risalahnya di kota Mekah yang ± 13 tahun lamanya dia menyerukan Islam di tengah masyarakat Mekah denan Jihad, panjang usus , dan mengorbankan harta, hayat serta sonder menggunakan kekerasan maupun perusakan fasilitas dan harta benda yang dimiliki oleh kaum kafir Quraisy. Sebelum ke kota Yatsrib, Rasulullah saw. mampir di Quba ± 10 km jauhnya dari Yatsrib. Disini Rasulullah mendirikan sebuah mesjid Mesjid Quba tepat pada hari Jum’at, 12 rabiulawal tahun 1 hujriah 24 September 622 M.. Rasulullah saw., Debu Bakar, dan Ali Bin Abi Thalib ketika memasuki kota Yatsrib asian pertampikan penuh haru, sembah, dan kedahagaan diiringi tahlil dari seluruh masyarakat madinah. Pada tahun itu lagi, Rasulullah saw. mengadakan salat jumat nan pertama kali dan berkhotbah di penghadapan kaum Muhajirin dan Ansar. Sejak saat itu, kota Yatsrui berubah etiket menjadi Madinah Rasul Madinah Rasul. Yang disebut Madinah. Orang-orang yang pindah atau pemindahan berkat penolakan kaum muhajirin pendatang. Adapun oenduduk asli disebut Ansar pembela. Penghuni kota Madinah itu sendiri terdiri dari dua golongan yang berbeda yaitu Golongan Arab yang kaya dari selatan, yaitu suku Aus dan Khazraj. Golongan Yahudi, yaitu hamba allah-orang Israil yang berasal berasal utara Palestina. Adat orang ibrani adalah buruk perut memanggakan diri dan sering menyayembarakan kambing kibas antar kaki Aus dan Khazraj. Peristiwa evakuasi ini amat terdepan artinya bakal Islam dan suku bangsa Mukmin karena hijrahnya Utusan tuhan saw. dari Mekah ke Madinah dijadikan sebagai pemulaan tahun hijriah. Dengan hijrahrahnya kabilah muslim, terbukalah kesempatan bikin Nabi saw. buat mengatur strategi mewujudkan masyarakat mukminat yang bebas berasal ancaman dan tekanan. Sejumlah dari strategi itu adalah mengadakan perjanjian saling membantu anatar kaum mukmin dengan orang-makhluk non muslim dan membangun partisipasi garis haluan, ekonomi, sosial, serta dasar-pangkal daulah Islamiyah. D. SUBSTANSI DAN Kebijakan DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE MADINAH Beberapa hal yang dilakukan oleh Rasulullah saw. berkaitan dengan gana dan politik pada tahun Madinah antara lain sebagai berikut Membina awam mukminat melalui persaudaraan antara kaum mMuhajirin dan Ansar. Seumpama contoh, Abu bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid. Membudidayakan dan mempertahankan masyarakat muslim. Rasulullah saw. membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum yahudi yang berdiam di dalam kota Madinah dan sekitarnya. Isi perjanjian tersebut merupakan a. Kebebasan beragama kerjakan semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggota golongannya b. Semua lapisan harus bantu menolong dan ubah kondusif untuk mengembalikan siapa saja yang memerangi mereka. c. Kota Madinah adalah Ii kabupaten suci yang teristiadat dihormati oleh mereka yang terkait dengan perjanjian itu. d. Mengakuri dan menaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Rasul Muhammad saw. e. Menaruh dasar-pangkal politik ekonomi dan sosial untuk mahajana islam. Melangkahi wahyu yang turunn dikota Madinah Nabi Muhammad saw. boleh menargetkan dasar-dasar yang kuat cak bagi masyarakat muslim, dengan dasar-asal yang kokoh ini terbentuk sebuah umum dan rezim islam sehinggu terwujud baldatun tayyibatun warabbun gafur. Yakni suatu Negara yang kesepakatan dengan limpahan karunia Allah yang Mahakasih. Nama bukan bermula ii kabupaten Madinah yakni Madinatul Munawwarah kota yang bercahay E. HIKMAH SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW. Tahun MADINAH Bilang hikmah yang dapat diambil adalah Terjalinnya kawin seperti mana nan dilakukan oleh suku bangsa Muhajirin dan Ansar Sikap menjaga persatuan dan saling menghormati antarsesama pemeluk agama Menumbuhkankembangkan tolong-menolong antara nan lestari dengan yang gontai, yang kaya denga yang miskin agar umat islam menjadi satu bertaruk yang awet. Memahami bahwa umat islam harus berpegang pada kebiasaan Almalik. Mencerna dan menyadari bahwa kita terlazim menangkap persaudaraan yang baik dengan Allah dan dengan sesame manusia Kita mendapat pusaka yang sangat menentukan keselamatan, baik di marcapada alias di akhirat, yaitu dua warisan, Kitabullah Al-Quran dan sunnah Nabi Menjadikan pertampikan Rasulullah umpama sumber inspirasi dan cambuk dalam menyiarkan islamn bersendikan statuta Allah Al Alquran Terciptanya hubungan yang kondusif, yaitu ganti memerlukan dan membutuhkan si kaya dan simiskin. Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap sejarah dakwah Rasulullah sreg waktu Madinah ini antara tidak Mencintai Rasulullah saw. dengan konsisten dan berkomitmen melaksanakan Al Quran dan sunah bagaikan bukti merawat dan melestarikan ketakwaan. Mensosialisasikan sunah nabi, sebagai halnya gemar menafkahkan harta di waktu lapang maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan basyar lain serta tolong-menolong. Gemar membaca buku, tertulis ki akal sejarah, khususnya sejarah Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya. Memiara silaturahmi dan rukun sesame manusia, khususnya rukun sesame orang nan melaksanakan Berdamai islam. Apabila berharta, mengunjungi tanah sejati Mekah dan Madinah untuk melihat atau napak tilas perjuangan rasul Muhammad saw. dan menunaikan ibadah haji atau umrah. Mempelajari dan mengetahui Al Alquran dan sabda-hadis sahih serta mengaplikasikan pesan-pesan yang terdapat di dalamnya kerumahtanggaan kehidupan sehari-periode. Senantiasa berjihad di jalan Allah dengan mengajuk petunjuk Al-Wuran, bersikap sabar, dan tidak merusak. Aktif atau masuk serta internal acara kepanitiaan bagi memperingati tahun-hari besar Islam, seperti maulid atau Isra Mikraj. Merawat dan melestarikan tempat ibadah mesjid, yakni dengan membersihkan dan mengisinya dengan kegiatan salat berjemaah, pengajian/diskusi, dan enggak-bukan sehingga terwujud sukma nan islami. Menekuni dan mempelajarinya peninggalan Nabi Muhammad saw. yaitu Al Alquran dan sunahnya serta diaplikasikan semaksimal mungkin di dalam kegiatan sehari-hari. PENUTUPAN Penali RASULULLAH SAW. n kepunyaan keteladanan yang asing biasa. Ketika congah dalam kesulitan dan pertampikan mendakwah islam yang banyak memiliki halangan, Ia tetap kepala dingin, ikhlas, dan penuh ketabahan tanpa sedikitpun mengerjakan kasar kepada kaum Quraisy. Rasulullah saw. bersama pengikutnya dengan hati lapang dan iklas meninggalkan segala mal dan keluarga yang sangat dicintai untuk hijrah ke daerah tingkat Madinah, nan nama lainnya Madinatul Munawarah dengan tujuan mendakwahkan agama selam kepada seluruh umat manusia. Keimanan semua umat islam harus di buktikan dengan mempercayai Nabi Muhammad melakukan Isra dan Mikraj hanya kerumahtanggaan waktu satu malam yang bukan semua orang bisa mempercayainya. SARAN Dengan kejadian yang dialami Nabi Muhammad saw. n domestik dakwah nya lega masa Madinah. Banyak hal-hal yang tidak formal dialami oleh Rasulullah saw. begitu juga saat Kamu melakukan Isra dan Mikraj hanya dalam hari semalam dan pada saat kamu bersama Abu bakar bersembunyi bersumber kejaran pemuda-jejaka Quraisy di Gua tsur, Allah menampakan kuasanya dengan melindungi Rasulullah dan Bubuk bakar yang ditutupi jarrng laba-laba yang seakan belum ada orang nan masuk di sana. Dengan demikian. Peristiwa pada dakwah Rasulullah periode ini harus kita teladani dan harus kita percayai hanya dengan iman dan jadikan semua kisah perjalanan Rasulullah pada Dakwah Musim madinah ini sebagai keteladanan buat kita semua .
Kaum Muhijirin adalah kaum yang melakukan perjalanan atau kaum yang berhijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW. Sedangkan Kaum Anshar adalah mereka yang menerima kedatangan kaum SAW menerapkan substansi yang tepat untuk menjalankan misi dakwahnya, agar tidak menimbulkan permasalah baru di Kota Madinah. Berikut beberapa isi dakwah Rasulullah SAW di Madinah1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anshar dan Kaum MuhajirinDi antara misi Nabi Muhammad SAW adalah mempersaudarakan antara kaum Anshar dengan kaum Muhajirin. Di Madinah, kaum Anshar sangat menerima kaum Muhajirin dengan tangan memperbolehkan kaum Muhajirin untuk tinggal di rumahnya, juga kaum Anshar menyediakan segala kebutuhan serta fasilitas yang diperlukan oleh Kaum Yatsrib diganti namanya menjadi Madinah al-Munawaroh. Untuk memperkuat dan mempererat tali persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, maka Nabi Muhammad SAW pun mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum para sahabat yang dipersaudarakan oleh Rasululloh SAW adalah sebagai berikutAbu Bakar Ash-Shiddiq bersaudara dengan Kharijah bin ZaidHamzah bin Abu Muthalib bersaudara dengan Zaid bin HaritsahUmar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin MalikBilal bin Rabah bersaudara dengan Abu RuwaihahAmir bin Abdillah bersaudara dengan Sa’ad bin MuadzAbdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi’Zubair bin Awwam bersaudara dengan Salamah bin SalamahUsman bin Affan bersaudara dengan Aus bin TsabitThalhah bin Ubaidillah bersaudara dengan Ka’ab bin MalikAbu Huzaifah bin Utbah bersdaudara dengan Ubbah bin Bisyr2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran IslamKetika Nabi Muhammad SAW sampai di Madinah, beliau langsung membuat kota Madinah dengan masyarakat yang berlandaskan ajaran-ajaran Islam, sepertiMenciptakan kebebasan dalam beragamaMenyerukan azan, salat, zakat dan puasaMenjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi dan SosialBidang PolitikRasulullah sebagai kepala negara, tentunya beliau mengatur sistem politik serta menerapkan dasar bagi sistem politik Islam yaitu musyawarah. Dengan musyawarah ini umat Islam bisa mengangkat wakil-wakil rakyat atau kepala pemerintahan. Serta membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh rakyatnya, selagi aturan tersebut tidak menyimpang dari ajaran Islam dan sesuai dengan sumber hukum Islam yakni Al-Qur’ EkonomiDalam bidang ekonomi, Rasulullah SAW menerapkan beberapa sistem perekonomian, di antaranya adalah sistem ekonomi Islam harus bisa menjamin terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh bidang perekonomian ini ada beberapa pendapatan, yaitu di antaranyaPendapatan utama. Pendapatan utama ini pada masa Rasulullah adalah zakat. Dikarenakan zakat itu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh umat Muslim dan termasuk rukun sekunder atau pendapatan pendukung. Pendapatan pendukung ini pada masa Rasulullah SAW didapatkan dari uang tebusan para tawanan perang, serta didapatkan dari wakaf harta benda yang didedikasikan untuk umat SosialPada bidang sosial, Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan. Beliau menerapkan bahwa semua orang dalam pandangan Islam itu sama. Maksudnya adalah derajat manusia semuanya sama di hadapan Allah yang membedakan hanyalah Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang paling berhasil dalam mengajarkan pendidikan politik, ekonomi maupun dalam bidang sosialnya. Beliau adalah satu-satunya orang yang sangat berhasil sepanjang sejarah, baik dalam hal keagamaan maupun keduniaan.
- Strategi dakwah Rasulullah di Madinah berubah setelah menerima berbagai gangguan dan siksaan dari kafir Quraisy Makkah. Rasulullah pun berpikir untuk mengubah strategi dakwahnya. Terlebih, dalam tiga tahun terakhir di Makkah, sejak 620-622 M, Nabi Muhammad SAW kedatangan sekelompok orang Yatsrib dari Kabilah Aus dan Khazraj yang menyambut baik ajaran Islam. Dakwah Islam yang ditolak di tanah kelahirannya, Makkah, ternyata memperoleh dukungan dari daerah lain. Pada 621 M, Nabi Muhammad kedatangan tujuh orang dari Kabilah Khazraj dan Aus untuk masuk Islam dan melakukan perjanjian di tempat yang bernama Aqabah. Perjanjian tersebut dikenal dengan Perjanjian Aqabah I yang berisi iktikad untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak saling memfitnah, dan tidak durhaka pada Nabi Muhammad. Setahun setelahnya, pada 622 M, orang-orang Yatsrib datang lagi dengan maksud melakukan Perjanjian Aqabah II, sekaligus mengundang Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Yatsrib. Di Perjanjian Aqabah II, Rasulullah memiliki kesan bahwa Islam telah siap berkembang di Yatsrib atau Madinah. Keputusan hijrah ke Madinah ini bukanlah keputusan hijrah yang pertama. Sebelumnya, umat Islam sudah pernah berhijrah ke Habasyah atau Ethiopia 615 M. Lantas, ketika melihat potensi berkembangnya Islam di Madinah, Nabi Muhammad memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk berhijrah secara sembunyi-sembunyi menuju Madinah. Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah Setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW menerapkan sejumlah strategi dakwah untuk menjadikan Madinah sebagai pusat pemerintahan Islam di kala itu. Apa saja strategi dakwah Rasulullah di Madinah? Berikut ini penjelasannya sebagaimana dikutip dari uraian "Sejarah Dakwah Rasulullah SAW di Mekah dan Madinah" yang terbit di Jurnal IAIN Mendirikan Rumah IbadahSetelah beberapa bulan Rasulullah sampai di Madinah, beliau memerintahkan umat Islam untuk membangun masjid di tanah yang dibeli dari dua anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail asuhan Mu'adz bin Afra. Masjid itu kelak dikenal sebagai Masjid Nabawi, sebagai pusat dakwah, selain untuk melaksanakan ibadah, dan mengajarkan nilai-nilai persaudaraan. Tidak hanya itu, Masjid Nabawi juga menjadi sarana penting untuk merundingkan masalah-masalah yang dihadapi umat Islam. 2. Menciptakan Persaudaraan BaruUmat Islam yang meninggalkan Makkah ke Madinah dikenal sebagai golongan Muhajirin dan orang-orang Madinah disebut kaum Anshar. Ketika berhijrah ke Madinah, banyak kaum muslimin Makkah yang menderita kemiskinan karena meninggalkan harta kekayaan mereka di Makkah. Untuk mengatasi hal tersebut, Nabi Muhammad SAW mengikat persaudaraan baru antara kaum Muhajirin dan Anshar. Sebagai misal, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zuhair, Ja'far ibnu Abi Thalib dengan Mu'az ibnu Jabal, dan lain sebagainya. Persaudaraan yang dibangun atas ukhuwah agama dan disatukan sendiri oleh Nabi Muhammad itu memiliki pertalian erat, serta kekuatan utuh dalam Islam. 3. Perjanjian dengan Masyarakat Non-Muslim MadinahSelain mempunyai hubungan baik dengan kabilah-kabilah Arab di Madinah, Nabi Muhammad kemudian membuat perjanjian damai dengan masyarakat Yahudi dan non-muslim Madinah. Perjanjian itu dikenal dengan sebutan Piagam Madinah yang berisi pernyataan bahwa para warga muslim dan non-muslim di Yatsrib Madinah adalah satu bangsa, dan orang Yahudi dan Nasrani, serta non-muslim lainnya akan dilindungi dari segala bentuk penistaan dan gangguan. Piagam Madinah yang berisi 47 pasal itu mengatur perpolitikan, keamanan, kebebasan beragama, serta kesetaraan di muka hukum, perdamaian, dan pertahanan Madinah di masa itu. 4. Membangun Pranata Sosial dan PemerintahanNabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam di Madinah bukan hanya dalam bentuk agama, melainkan juga sistem politik, pemerintahan, militer, dan lain sebagainya. Karena itu juga, ayat-ayat Al-Quran yang turun di di periode Madinah ayat-ayat Madaniah sebagian besar berisi aturan muamalah dan pembinaan hukum. Strategi dakwah Nabi Muhammad adalah strategi membentuk pratana sosial dan pemerintahan dalam bentuk negara Islam, yang pusat pemerintahannya di Madinah. Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah memperoleh sambutan yang menerimanya dengan tangan terbuka, ada yang menolaknya terang-terangan, dan ada juga yang diam-diam tidak suka atas dakwah tersebut, namun tidak berani berterus-terang karena umat Islam berjumlah mayoritas di di Balik Kisah Hijrah Laman NU Online menulis, semua langkah Rasulullah dalam perjalanan hijrah adalah tugas penerapan syariat wadhifah tasyriiyyah yang mesti dijalankan. Ketika itu sudah dilaksanakan, Rasulullah tinggal mengaitkan hatinya kepada Allah dan bersandar hanya pada petunjuk dan pertolongan-Nya. Maka, setiap Muslim harus menyadari bahwa mereka dilarang menyandarkan segala sesuatu kecuali kepada Allah, tanpa mengabaikan prinsip kausalitas sebab akibat.Ada Mukjizat paling menonjol dalam perjalanan hijrah Rasulullah, yaitu ketika beliau berhasil keluar dari rumahnya tanpa diketahui kaum musyrik yang sudah mengepung rumah dan berjaga-jaga di setiap ini menjadi semacam maklumat bagi kaum musyrik di setiap tempat dan waktu bahwa penindasan dan penyiksaan yang dialami Rasulullah dan para sahabat dalam perjuangan membela agama, tidak serta-merta mengindikasikan bahwa Allah menelantarkan mereka dan mereka jauh dari kemenangan. Sama-sekali tidak! Kaum musyrik dan semua musuh Islam jangan merasa senang dulu. Sebab, pertolongan Allah amat dekat dan jalan menuju kemenangan selalu ada, kapan pun dan di mana juga Cara Puasa ala Rasulullah SAW yang Bisa Jadi Pedoman Umat Muslim Hukum Shalat Dhuha Setiap Hari & Anjurannya Menurut Rasulullah SAW Adab Berdoa & Membaca Al-Quran dalam Islam Sesuai Sunah Rasulullah - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita KoesnoPenyelaras Yulaika Ramadhani
dakwah rasulullah saw di madinah erat kaitannya dengan peristiwa